Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal. MICE tidak hanya berfokus pada penyelenggaraan acara besar, seperti konferensi, pameran, dan pertemuan bisnis, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, dan meningkatkan pendapatan daerah. Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana sektor MICE dapat berperan dalam meningkatkan perekonomian daerah dengan mengangkat studi kasus dari kota atau kabupaten yang berhasil memanfaatkan sektor ini, serta bagaimana pemerintah dapat mendukung pengembangan sektor MICE di Indonesia.
Konsep Dasar MICE dan Dampaknya pada Perekonomian Daerah
Secara umum, MICE mengacu pada sektor yang melibatkan penyelenggaraan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. Sebagai sektor yang berhubungan langsung dengan pertemuan profesional, pameran produk, dan kegiatan bisnis lainnya, MICE menjadi motor penggerak perekonomian, terutama pada tingkat lokal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bausch et al. (2019) dalam International Journal of Event Management, sektor MICE berkontribusi besar terhadap PDB global, dengan dampak yang paling signifikan pada sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, dan sektor layanan.
Sektor MICE memiliki kemampuan untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional, yang pada gilirannya mendorong sektor ekonomi lainnya, seperti kuliner, perhotelan, dan transportasi. Hal ini membuka peluang bagi daerah-daerah untuk merasakan manfaat ekonomi yang lebih merata, tidak hanya terbatas pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, tetapi juga untuk daerah-daerah yang lebih kecil namun memiliki potensi untuk menyelenggarakan acara besar.
“Industri MICE memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian daerah. Selain menambah pendapatan, sektor ini juga membuka banyak peluang kerja dan memperkenalkan daerah ke pasar internasional,” ujar Dr. Siti Rahmawati, seorang ahli ekonomi pariwisata dalam sebuah wawancara dengan media terkait, yang juga mengemukakan bahwa pengembangan sektor MICE harus didorong dengan kebijakan yang mendukung.
Studi Kasus: MICE di Surabaya dan Bali
Kota Surabaya dan Bali merupakan dua contoh kota di Indonesia yang telah berhasil memanfaatkan sektor MICE untuk meningkatkan perekonomian daerahnya. Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, telah menjadi tuan rumah berbagai konferensi internasional, pameran dagang, dan pertemuan bisnis lainnya. Menurut data dari Dinas Pariwisata Surabaya, sektor MICE di kota ini berkontribusi sekitar 10% terhadap pendapatan daerah pada tahun 2020. Selain itu, Surabaya telah mengembangkan infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan acara besar, seperti pusat konvensi dan pameran yang memenuhi standar internasional.
Bali, di sisi lain, telah lama dikenal sebagai destinasi pariwisata internasional, namun keberhasilan Bali dalam mengintegrasikan sektor MICE ke dalam ekosistem pariwisatanya menunjukkan betapa sektor ini dapat memperluas manfaat ekonomi lebih jauh. Bali MICE Conference yang diselenggarakan setiap tahun menjadi contoh sukses dalam menarik ribuan peserta internasional, yang pada gilirannya meningkatkan okupansi hotel, penjualan makanan dan minuman, serta penggunaan transportasi lokal. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan bahwa sektor MICE menyumbang hampir 15% dari total kunjungan wisatawan di Bali pada 2021.
Best Practices dalam Pengembangan MICE
Penyediaan Infrastruktur Berkualitas
Infrastruktur yang baik merupakan elemen kunci dalam pengembangan sektor MICE. Pusat konferensi dan pameran yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan mudah diakses adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan sektor MICE. Surabaya, misalnya, telah melakukan investasi besar dalam pembangunan Surabaya Grand City Convention & Exhibition Center, yang telah menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara besar internasional. Infrastruktur yang memadai ini menarik penyelenggara acara besar untuk menggelar pertemuan, pameran, dan konferensi di kota ini.
Pemanfaatan Digitalisasi dan Teknologi
Penggunaan teknologi dalam sektor MICE tidak hanya terbatas pada fasilitas fisik, tetapi juga mencakup digitalisasi proses registrasi, pembelajaran, dan partisipasi acara. Penerapan platform digital untuk konferensi virtual dan hybrid telah menjadi salah satu tren utama dalam industri MICE, terutama setelah pandemi COVID-19. Oleh karena itu, kota atau daerah yang ingin mengembangkan sektor MICE harus mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini. Dengan teknologi, penyelenggara acara dapat menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan geografis, yang pada akhirnya akan memperbesar dampak ekonomi dari acara tersebut.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Pemerintah
Suksesnya pengembangan sektor MICE di banyak daerah juga tidak lepas dari kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan sektor swasta. Dalam hal ini, pemerintah daerah perlu menyediakan insentif bagi penyelenggara acara, seperti pengurangan biaya izin atau subsidi untuk fasilitas dan infrastruktur. Sektor swasta, di sisi lain, dapat berperan dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan untuk mendukung penyelenggaraan acara, seperti penyediaan akomodasi, transportasi, dan catering.
Sebagai contoh, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Bali bekerja sama dengan sejumlah hotel dan penyedia jasa transportasi lokal untuk menawarkan paket menarik bagi peserta acara MICE yang datang ke Bali. Hal ini tidak hanya menguntungkan sektor perhotelan dan transportasi, tetapi juga membuka peluang kerja di sektor jasa lokal.
Peran Pemerintah dalam Mendukung Sektor MICE
Pemerintah memainkan peran krusial dalam mendukung sektor MICE melalui kebijakan dan fasilitas yang mendukung pengembangan industri ini. Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menyediakan infrastruktur yang memadai, memperkenalkan insentif bagi penyelenggara acara, dan meningkatkan promosi tentang potensi daerah untuk menjadi tuan rumah acara MICE.
Selain itu, pemerintah juga dapat mendukung melalui pengembangan pelatihan dan kapasitas untuk para profesional di sektor MICE, termasuk di bidang manajemen acara, pemasaran, dan teknologi informasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jafari (2015) dalam Event Management Journal, pengembangan SDM yang terampil dalam industri MICE dapat meningkatkan kualitas acara dan daya tarik daerah dalam penyelenggaraan acara besar.
“Pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam memberikan dukungan melalui kebijakan yang ramah terhadap sektor MICE, baik dalam bentuk insentif maupun penyediaan fasilitas yang memadai,” kata Dr. Rina Farida, seorang pakar kebijakan publik di Universitas Gadjah Mada, dalam diskusi mengenai pengembangan industri pariwisata berbasis MICE.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun sektor MICE di Indonesia menunjukkan potensi yang besar, tantangan tetap ada, terutama dalam hal persaingan dengan destinasi MICE global dan domestik. Untuk itu, daerah-daerah yang ingin berkembang harus memiliki strategi pemasaran yang kuat, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas. Selain itu, tantangan dalam hal pengelolaan keberlanjutan dan dampak lingkungan juga perlu dipertimbangkan dalam setiap perencanaan acara.
Namun, dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi antara sektor swasta dan publik, sektor MICE di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah.
Kesimpulan
Peran MICE dalam meningkatkan perekonomian daerah sangat besar, tidak hanya dalam hal pendapatan langsung, tetapi juga dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong perkembangan sektor lain seperti perhotelan, transportasi, dan kuliner. Studi kasus dari Surabaya dan Bali menunjukkan bagaimana sektor ini dapat meningkatkan perekonomian lokal dengan mengembangkan infrastruktur yang memadai, memanfaatkan teknologi, dan bekerja sama dengan sektor swasta. Untuk itu, penting bagi pemerintah daerah untuk terus mendukung pengembangan sektor MICE dengan kebijakan yang tepat dan fasilitas yang mendukung.